Bangunan modern umumnya sekarang terbuat dari bahan beton, yaitu suatu bahan yang terbuat atau terdiri dari campuran pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan.
Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas dan waktu pengerasan.
Beton Bertulang
Beton bertulang adalah merupakan gabungan dari dua jenis bahan utama, yaitu beton polos yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi kekuatan tarik yang rendah dan batang-batang baja atau besi yang ditanamkan didalam beton.
Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu tanpa mengalami retak-retak. Untuk itu, agar beton dapat bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur, perlu dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan yang terutama akan mengemban tugas menahan gaya tarik yang bakal timbul.
Kolom Beton, balok beton dan flat beton adalah salah satu yang dimaksud sebagai beton bertulang. Dalam tulisan sederhana ini kita akan mencoba menghitung volume kolom beton, balok beton dan flat beton.
Berikut adalah rumus cara menghitung volume nya.
= Panjang x Lebar x Tinggi
Misal :
Panjang 25cm, Lebar 45cm, tinggi 4.5 meter
= 0.25 x 0.45 x 4.5
=0.50 m3
Jadi, jika kita mau membangun konstruksi sebuah bangunan, untuk langkah awal kita sudah bisa menghitung berapa kebutuhan beton untuk konstruksinya.
Dari contoh hitung diatas, jika kita membangun 12 tiang, atau kolom beton maka kebutuhan akan beton kita adalah :
= 0.50m3 x 12 tiang
= 6.07 m3
Jadi, jika saat ini harga beton mix setara dengan Rp. 776.000.- per meter kubik nya, maka kebutuhan dana untuk membangun 12 kolom tersebut adalah:
=2.16 m3 x Rp.776.000.-
= Rp. 4.714.200.-
Cara menghitung volume balok beton dan plat beton juga sama dengan cara menghitung volume beton kolom tadi, yaitu menggunakan rumus = Panjang x Lebar x Tinggi